Nama hanya sekedar contoh ,
mohon maaf bila ada kesamaan nama.
Agus tahu tentang corona.
Tapi Agus bandel , ngeyel , kepala batu. Sering keluar bersama teman , kumpul kiri kanan , yang penting happy.
Agus sehat , tapi ...
Agus tak tahu disekitar badan telah menempel virus corona.
Agus pulang kerumah seperti biasa bertemu Nenek , Bapak , Ibu dan saudara lain.
2 minggu kemudian keadaan berubah. Nenek yang sering masuk angin sekarang kesulitan bernapas.
Masuk ICU positif Corona.
Agus bingung ,
Nenek tak pernah keluar rumah tapi terpapar Corona.
Tak lama ,
sang Ibu yang capai urus rumah tangga , merasakan gejala sama , batuk , sesak bernapas masuk karantina bersama Nenek.
Ternyata rumah sakit juga kewalahan ,
pasien sangat banyak ,
Agus mau membantu tapi tak berani. Beberapa hari kemudian sang Nenek meninggal. Saat penguburan bingung , tak ada kerabat datang.
Esok hari ada kabar , teman sekerja Agus dilarikan ke karantina. Temannya tak tertolong , bernasib sama dengan Nenek.
Hari itu menyusul ibu Agus , meninggal , Agus mulai depresi , stress berat.
Nenek , teman dan Ibu dalam 2 minggu meninggal.
" TUHAN cobaan apa yang kualami ?! "
tetangga Agus mulai sakit ,
keluarga dari teman sekerja Agus mulai sakit , bahkan yang sakit ada yang tinggal dipedesaan nun jauh dari kota.
Sakit , sesak napas dimana didesa hanya diberi ramuan tradisional masuk angin.
Saudara Agus mulai sakit ,
Agus bertambah stress.
Tak lama kemudian Agus sakit.
Agus dikarantina bersama disana ,
ada saudara ,
ada teman ,
ada tetangga ,
ada teman sekerja ,
dan keluarga mereka ,
ternyata banyak orang yang dia kenal.
lambat laun rumah sakit kewalahan ,
tenaga medis sangat kewalahan ,
mereka sangat capai ,
Perlahan pikiran Agus melayang ,
semua orang terdekat menderita.
Agus sadar ,
Agus tahu Corona tapi bandel.
Agus sehat tetapi membawa bencana untuk orang lain.
Kini Agus tak berdaya , semakin lemah.
Sebelum saudara Agus meninggal , ternyata Agus harus menyusul sang Nenek duluan.
Agus meninggal dengan meninggalkan beban besar. Banyak korban berjatuhan.
dari seorang Agus yang bandel ,
ternyata bisa membawa bencana pada ribuan orang.
stop !
Mari kita selamatkan keluarga ,
Mari kita selamatkan kota ,
Mari kita selamatkan propinsi ,
Mari kita selamatkan negara ,
Mulai dari kita sendiri ,
better stay home with clean.
mohon maaf bila ada kesamaan nama.
Agus tahu tentang corona.
Tapi Agus bandel , ngeyel , kepala batu. Sering keluar bersama teman , kumpul kiri kanan , yang penting happy.
Agus sehat , tapi ...
Agus tak tahu disekitar badan telah menempel virus corona.
Agus pulang kerumah seperti biasa bertemu Nenek , Bapak , Ibu dan saudara lain.
2 minggu kemudian keadaan berubah. Nenek yang sering masuk angin sekarang kesulitan bernapas.
Masuk ICU positif Corona.
Agus bingung ,
Nenek tak pernah keluar rumah tapi terpapar Corona.
Tak lama ,
sang Ibu yang capai urus rumah tangga , merasakan gejala sama , batuk , sesak bernapas masuk karantina bersama Nenek.
Ternyata rumah sakit juga kewalahan ,
pasien sangat banyak ,
Agus mau membantu tapi tak berani. Beberapa hari kemudian sang Nenek meninggal. Saat penguburan bingung , tak ada kerabat datang.
Esok hari ada kabar , teman sekerja Agus dilarikan ke karantina. Temannya tak tertolong , bernasib sama dengan Nenek.
Hari itu menyusul ibu Agus , meninggal , Agus mulai depresi , stress berat.
Nenek , teman dan Ibu dalam 2 minggu meninggal.
" TUHAN cobaan apa yang kualami ?! "
tetangga Agus mulai sakit ,
keluarga dari teman sekerja Agus mulai sakit , bahkan yang sakit ada yang tinggal dipedesaan nun jauh dari kota.
Sakit , sesak napas dimana didesa hanya diberi ramuan tradisional masuk angin.
Saudara Agus mulai sakit ,
Agus bertambah stress.
Tak lama kemudian Agus sakit.
Agus dikarantina bersama disana ,
ada saudara ,
ada teman ,
ada tetangga ,
ada teman sekerja ,
dan keluarga mereka ,
ternyata banyak orang yang dia kenal.
lambat laun rumah sakit kewalahan ,
tenaga medis sangat kewalahan ,
mereka sangat capai ,
Perlahan pikiran Agus melayang ,
semua orang terdekat menderita.
Agus sadar ,
Agus tahu Corona tapi bandel.
Agus sehat tetapi membawa bencana untuk orang lain.
Kini Agus tak berdaya , semakin lemah.
Sebelum saudara Agus meninggal , ternyata Agus harus menyusul sang Nenek duluan.
Agus meninggal dengan meninggalkan beban besar. Banyak korban berjatuhan.
dari seorang Agus yang bandel ,
ternyata bisa membawa bencana pada ribuan orang.
stop !
Mari kita selamatkan keluarga ,
Mari kita selamatkan kota ,
Mari kita selamatkan propinsi ,
Mari kita selamatkan negara ,
Mulai dari kita sendiri ,
better stay home with clean.
No comments: