Renungan Seorang Anak
Senja mengurungku dikeheningan
Membalut anganku dalam kesedihan
Entah bagaimana caraku melepaskan diri
Terbebas dari penderitaan yang tak bertepi
Kala ku tatap gelapnya malam
Terlihat hanya ada satu titik yang terang
Ya... Dialah bintang yang tenang
Tengah temaniku dalam kesedihan
Aku yang tengah teruji dari kerasnya hidup ini
Pernah terpikir untuk lari dari kenyataan
Namun cita dan ego memaksaku untuk bertahan
Tersungkur aku diatas sajadahmu
Berlinangan air mata teringat dosa
Ingin ku kembali ke rahim ibu
Menghapus semuanya yang pernah ada
Bunda....
Begitu banyak waktu yang telah kau lalui
Hanya untuk merawatku hingga sebesar ini
Begitu banyak waktu tidurmu yang terbuang
Hanya untuk menenangkan tangisku dilarut malam
Engkau rela tertahan dari rasa lapar
Hanya untuk menjaga tidurku
Bahkan seharian tidak makanpun kau lakukan
Hanya untuk merawat dan menjagaku ketika sakit
Ayah....
Begitu banyak waktu yang kau buang
Hanya untuk menuruti keinginanku
Banting tulang bermandikan keringat
Itu semua hanya untuk kebahagiaanku
Tak sedikitpun kau mengeluh didepanku
Tak pernah terlihat rasa lelah diraut wajahmu
Kau selalu berpura-purah tak ada masalah
Menutupi rasa lelahmu dengan senyuman
Ayah.... Bunda....
Maafkanlah semua kesalahanku yang telah lalu
Ampunilah semua dosa-dosaku terhadapmu
Rasa bersalah ini terus menghantuiku
Dan penyesalanpun menjadi teman tidurku..
Membalut anganku dalam kesedihan
Entah bagaimana caraku melepaskan diri
Terbebas dari penderitaan yang tak bertepi
Kala ku tatap gelapnya malam
Terlihat hanya ada satu titik yang terang
Ya... Dialah bintang yang tenang
Tengah temaniku dalam kesedihan
Aku yang tengah teruji dari kerasnya hidup ini
Pernah terpikir untuk lari dari kenyataan
Namun cita dan ego memaksaku untuk bertahan
Tersungkur aku diatas sajadahmu
Berlinangan air mata teringat dosa
Ingin ku kembali ke rahim ibu
Menghapus semuanya yang pernah ada
Bunda....
Begitu banyak waktu yang telah kau lalui
Hanya untuk merawatku hingga sebesar ini
Begitu banyak waktu tidurmu yang terbuang
Hanya untuk menenangkan tangisku dilarut malam
Engkau rela tertahan dari rasa lapar
Hanya untuk menjaga tidurku
Bahkan seharian tidak makanpun kau lakukan
Hanya untuk merawat dan menjagaku ketika sakit
Ayah....
Begitu banyak waktu yang kau buang
Hanya untuk menuruti keinginanku
Banting tulang bermandikan keringat
Itu semua hanya untuk kebahagiaanku
Tak sedikitpun kau mengeluh didepanku
Tak pernah terlihat rasa lelah diraut wajahmu
Kau selalu berpura-purah tak ada masalah
Menutupi rasa lelahmu dengan senyuman
Ayah.... Bunda....
Maafkanlah semua kesalahanku yang telah lalu
Ampunilah semua dosa-dosaku terhadapmu
Rasa bersalah ini terus menghantuiku
Dan penyesalanpun menjadi teman tidurku..
Comments
Post a Comment